Rabu, 31 Oktober 2018

Arahan dan Binaan Pengawas Tk.SD Kec.Citta. H.Ahmad Dande,S.Pd.M.Si. Menjelang OSN



( Sambutan dan arahan Bpk.Pengawas H.Ahmad Dande,S.Pd.,M.Si)

Maju mundurnya suatu pendidikan di sekolah atau di daerah faktor penentu utama adalah, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Faktor lain adalah sebagai faktor penunjang. Kemajuan teknologi yang pesat tidak dapat menggantikan peran guru.

Pengawasan atau supervisi erat kaitanya dengan kegiatan membimbing, membina, memonitoring dan memberi pelayanan dalam membantu guru terhadap kegiatan proses pembelajaran agar tetap berjalan seperti yang diharapkan.


Seperti halnya yang sudah dilaksanakan Pengawas Tk.SD Kecamatan Citta Bpk. H.Ahmad Dande, S.Pd., M.Si hari ini di UPTD SPF SDN.95 KecceE yang berada di tengah-tengah binaannya para Guru Pembina dan Kepala Sekolah Pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN) se-Kec.Citta menjelang pelaksanaan Bimbingan di setiap sasaran Gugus yang ada di Kecamatan Citta.

(Diskusi teknis pelaksanaan pembibingan OSN Tk.Kecamatan)

Di dalam pemaparan arahan serta binaan dalam rangka pelaksanaan bimbingan pembinaan OSN Tingkat Kecamatan, Bapak Pengawas memberikan motivasi-motivasi, masukan, arahan dan pesan-pesan moral disetiap pada saat beraktifvitas, terkhusus pada saling kerjasama antara Siswa dengan Guru, Guru dengan Kepala Sekolah, Kepala Sekolah dengan Pengawas dengan Pimpinannya yang terkait (Diknas)

(Team Pembina OSN MIPA Kecaamatan Citta)

Manusia pada hakikatnya memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan sesama manusia lainnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bekerja sama. Oleh karena itu, manusia disebut juga sebagai makhluk sosial.

Tujuan Kerja sama pun akan terjalin dengan adanya sikap saling menghargai, saling tolong menolong, saling menyelamatkan antara satu sama lain dan yang pastinya adalah mencapai tujuan yang maksimal dan memuaskan. Maka itulah sejatinya yang diharapkan didalam dunia Pendidikan terkhusus Pendidikan di Kecamatan Citta tentunya.
Disela pemaparannya, dengan spontan tercetuslah slogan/Motto 3S "SANTAI tapi SERIUS dan SUKSES.



By.ANDI RAHMAYUDDIN, S.Pd
UPTD.SPF.SDN.94 Kampiri

Senin, 29 Oktober 2018

Bpk.H.Ahmad Dande, S.Pd., M.Si. Bertemu dengan para Guru-guru di Kec.Citta



Sudah menjadi agenda bulanan Kelompok Kerja Guru Tingkat Kecamatan Citta diadakan pembinaan kepada guru guru di 8 sekolah yang ada di Kecamatan Citta. Beberapa rangkaian kegiatan pembinaan yang dipandu Ketua KKG Kec.Citta ibu Hasniwati Messa, S.Pd dilaksanakan sebelum atau menjelang pelaksanaan Semester Satu TA.2018 - 2019 yang bertempat di UPTD SPF SDN.96 Citta.


Dalam agenda kegiatan ini terangkum beberapa hasil diantaranya :
● Penyusunan Kisi-kisi Soal Semester.
● Penyusunan jadwal Pembinaan OSN dan Kisi-kisi Soal OSN Tk.Kecamatan Citta.
● Pembetukan Panitia Pelaksanaan Pembinaan OSN

Sebelum pertemuan dilaksanakan ada 1 item acara yang seharusnya dilaksanakan diawal acara yaitu rangkaian Lepas Sambut Pengawas Tk.SD Kec.Citta yaitu Bpk.Sudirman,S.Sos., S.Pd (Lama) dan Bpk. H.Ahmad Dande,S.Pd., M.Si (Baru).
Namun acara ini tidak terlaksana dengan lengkap berhubung Pengawas yang lama lagi berhalangan (Sakit) menurut kabar yang diterima via telpon ke salah satu Guru di Citta. Meskipun demikaian acara ini tetap berjalan dengan khidmat dan penuh keakraban.
Dalam sambutan Bapak H.Ahmad Dande, S.Pd., M.Si selaku Pengawas Tk.SD.Kec.Citta sekaligus memperkenalkan diri kepada Guru-guru sebagai Binaan beliau di Wilayah Citta ini, sebagai prakata  beliau tertutur kata bahwa “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.” Tapi itu kata pepatah. Kalau kata saya, “Tak kenal maka tak sayang, jangan bilang sayang kalau belum kenal.” hehehe..*ujarnya.!
Ya, Itu kata penghangat dan keakraban suasana sebelum memperkenalkan diri lebih jauh lagi serta pengalaman/riwayat pekerjaan. Dalam pemamaparan sambutannya, pengawas mengajak dan menghimbau kepada seluruh guru yang hadir bahwa, mari sama sama bekerja dan bekerja sama untuk memajukan mutu pendidikan khususnya di wilayah kecamatan Citta ini.



By. Andi Rahmayuddin, S.Pd

Selasa, 23 Oktober 2018

STUDI LAPANG SBB Latemmamala Angkt.IV.

.
#SBB_Latemmamala_Soppeng
#Study Lapang Angkatan_IV


Peserta Workshop SBB Latemmamala Soppeng Angkt.IV Thn.2018. mengadakan Kegiatan Study Lapang di dua tempat yaitu di Forth Rotterdam Makassar dan Makam Aru Palakka yg dpimpin lgsung oleh Kepsek Bpk.Dr.Karim, M.Pd bersama Team Fasilitator.



Sebelum turun ke Lapangan, team study lapang menyambangngi Sekretariat Perwakilan DPD di Makassar dan disambut hangat oleh Ketua Yayasan Sulapa EppaE Bpk.Jamal Andi,S.Sos., M.Si selaku yayasan pelopor dari Sekolah Budaya Bugis Sulawesi Selatan di bawah Binaan dan Pimpinan yaitu Senator Bpk.Dr.H.Ajiep Padindang, SE.,MM selaku Ketua Komite IV. DPD.RI dan Tokoh Budaya Bugis memberikan Kuliah Umum dan Catatan penting terhadap psrta Study Lapang bhwa Gerakan Pemajuan Budaya Bugis dan Budaya Sulawesi Selatan, itu meliputi
• Bahasa dan Sastra Bugis.
• Filsafat Bugis
• Peradaban Bugis (Ade' Pangadereng)
• Tradisi Masyarakat Bugis
• Sejarah Bugis.




Semoga dengan gerakan kegiatan ini, bisa terus menerus didorong dan dikembangkan oleh yayasan Sulapa Eppa'e dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan sehingga gerakan pemajuan Budaya di Sulawesi Selatan bisa terakseletasi dengan baik dan terbinanya Budaya Lokal untuk Pemajuan Budaya Indonesia.

SEKILAS TENTANG
Arung Palakka (lahir di Lamatta, Mario-ri WawoSoppeng15 September 1634 – meninggal di Bontoala6 April 1696 pada umur 61 tahun[1]) adalah Sultan Bone yang menjabat pada tahun 1672-1696. Saat masih berkedudukan sebagai pangeran, ia memimpin kerajaannya meraih kemerdekaan dari Kesultanan Gowa pada tahun 1666. Ia bekerja sama dengan Belanda saat merebut Makassar. Palakka pula yang menjadikan suku Bugis sebagai kekuatan maritim besar yang bekerja sama dengan Belanda dan mendominasi kawasan tersebut selama hampir seabad lamanya.[1]
La Tenritatta Arung Palakka
Daeng Serang
Malampe-E Gemme’na
Arung Palakka - The conquest of Macassar.png
Sultan Bone ke-15
Berkuasa1672–1969
Penobatan3 November 1672
PendahuluLa Tenriaji
PenggantiLa Patau Matanna Tikka
Lahir15 September 1634
Wafat6 April 1696 (umur 61)
AyahLa Pottobune'(Arung Tana Tengnga)
IbuWe Tenri Suwi
PasanganSira Daeng Talele Karaeng Ballajawa (m. 1668; c. 1671)
We Tan-ri Pau Adda Sange Datu-ri Watu (m. 1673)
Daeng Marannu (m. 1684)
Arung Palakka bergelar La Tan-ri Tatta To' Urong To-ri Sompi Patta Malampei Gammana Daeng Serang To' Appatunru Paduka Sri Sultan Sa'ad ud-din, mengacu pada ejaan huruf lontara. Adapun pelafalan yang tepat adalah La Tenritatta To Unru To-ri SompaE Petta MalampeE Gemme'na Daeng Serang To' Appatunru Paduka Sultan Sa'adduddin.[2]
_____________________

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang(Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota MakassarSulawesi Selatan.
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar.





Sabtu, 13 Oktober 2018

Pelantikan Pramuka dari Siaga ke Penggalang Pangkalan SLTP Negeri 4 Liliriaja.

SLTPN 4 Lililriaja Citta meng-Implementasikan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Pada Kurikulum 2013


Dengan pendidikan melalui kepramukaan akan bermanfaat bagi perkembangan siswa dalam berinteraksi dengan sesama siswa maupun dengan lingkungannya.


Pramuka mengajarkan kemandirian, kegigihan, keuletan, tanggungjawab, dan lain-lain. Kegiatan kemah misalnya..., di sana siswa belajar bergotong-royong dengan siswa lainnya mulai dari mendirikan tenda, memasak, dan semua tugas di kerjakan bersama-sama. Sehingga siswa biasa bekerja sama dengan orang lain.


Disamping kegiatan ini sebagai wahana pembinaan kader melalui proses kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan yang lebih memantapkan pembentukan kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan berlangsung selama 2 hari (Sabtu-Minggu) di Lapangan Sepak bola Kampiri



Kepala Sekolah SLTP Negeri 4 Liliriaja (SMPN Citta) Bapak SAPRI, S.Pd., M.Si Dalam sambutan sekaligus membuka acara kegiatan peralihan dari Pramuka Siaga ke Pramuka Penggalang mengatakan bahwa Kami harap dari kegiatan ini dapat memberikan satu inspirasi baru bagi kreativitas dalam melakukan aktifitas di gerakan Pramuka khusunya bagi adik-adik penggalang yang dengan keras melaksanakan latihan-latihan di Pangkalannya serta dapat melatih siswa untuk memupuk rasa tali persaudaraan dan mendidik siswa yang tangguh.



Disela obrolan santai setelah upacara pelantikan Pramuka Siaga ke Penggalang, salah satu pembina Pramuka Bapak SUWARDI, MALLU, S.Pd., M.Si yang di dampingi oleh pembina lain yaitu Bpk.TANGKASA, S.Pd dan Bpk.Deng Pasala, S.Pd, mengatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler yang aktif dilaksanakan SMPN.4 Liliriaja sangat bernilai positif dan sangat membantu dalam penerapan pembinaan dan pembentukan karakter siswa apalagi diaplikasikan kedalam kurikulum K13 tentunnya.




Kemudian, kegiatan dilanjutkan pada malam hari untuk pelantikan kepada anggota Penggalang baru. Bpk. TANGKASA, S.Pd selaku Ketua Kwaran Kec.Citta dengan resmi Melantik kepada adik adik Pramuka Pemggalang yang berlangsung dengan khidmat di Lapangan Sepak Bola Deda Kampiri.
Seusai pelantikan dilanjut lagi kegiatan berikutnya yang dikoordinir langsung dan diarahkan oleh pembina yaitu Bpk.MUSAFIR, S.Pd didampingi oleh Ketua DKR Citta yaitu Sdr.ANSAR (Mahasiswa) dalam tata cara prosesi Upacara pelaksanaan disetiap kegiatan. Kemudian dilanjutkan kegiatan lainnya berupa Lomba cerdas cermat dan Lomba yel-yel Pramuka.
Siswa SDN.94 Kampiri dalam hal ini juga ikut partisipasi dalam kegiatan ini demi untuk menimba pengalaman dari kegiatan Kepramukaan. Suasana pun   sangat menambah lebih semarak lagi.


By.Andi Rahmayuddin, S.Pd

Minggu, 07 Oktober 2018

6 Siswa Korban Gempa & Tsunami Palu belajar di SDN.94 Kampiri

Bencana alam datang silih berganti , kadang2 kita bertanya2 apa yg salah dgn negeri ini? ataukah alam sdh marah dgn kita dan tdk mau lagi bersahabat krn dirusak oleh manusia yg mengutamakan kepentingan pribadinya ?  mari kita renungkan sejenak & saling introspeksi diri .....

 KITA semua berduka atas musibah ini. Kita semua harus mohon ampun atas semua dosa. Namun, kita tidak boleh mengeluh dan bersedih berkepanjangan serta kehilangan harapan pada Tuhan  Sembari bertobat dan mohon petunjuk Tuhan, mari kita baca hikmah dan pembelajaran dari musibah ini.
Marilah kita bayangkan apabila musibah itu menimpa diri kita sendiri, kelua

rga kita, atau temen-teman kita, tentunya kita akan menderita dan susah menjalani cobaan besar ini. Maka marilah kita bantu para korban bencana semaksimal mungkin karena sekecil apapun bantuan itu akan sangat berharga sekali bagi kehidupan para korban yang masih hidup. Kita berharap musibah ini akan membawa kebaikan-kebaikan dalam ridlo Allah.

Hari ini, hari pertama buat anak" yang bernasib malang dgn guncangan Gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu beberapa pekan lalu. SDN.94 Kampiri menerima murid Korban Bencana alan Gempa dan Tsunami Palu sebanyak 6 Orang.
Mendengar sepenggal cerita dari salah satu murid dengan nada trauma n shyok bhwa mereka takut untuk kembali lagi kesana, saya sudah nyaman, aman di sini, gak mau kesana lagi, ujarnya.
Dari ke-6 anak tersebut diantaranya :
1. Muh.Ilham. Kls.1
2. A.Ilham. Kls.2
3. Siska. Kls.3
4. A.M.Rahmadani. Kls.3
5. M.Fajri. Kls.5
6. Salewangi. Kls.6

Dan akan menyusul 3 org lagi tambahannya yg sampai sekarang belum tembus ke Sekolah.

Warga SDN.94 Kampiri khususnya para Murid" sangat menyambut dgn haru teman"nya dari Palu.

By.



Kerahkan aparat Kec. Citta bersihkan lumpur di SDN.94 Kampiri.

Pasca-banjir yang menerjang puluhan rumah warga dan Fasilitas umum lainnya di Desa Kampiri Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng. Aparat ...