Guru Pecinta Alam
Stay Care Stay Share
Bulan suci ramadhan menjadi bulan yang penuh dengan berkah, dimana setiap amalan yang dilakukan oleh umat manusia akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Amin Ya Allah. Tak ketinggalan momen ramadhan ini juga dimanfaatkan oleh teman-teman GURILA salah satu komunitas Pemberdaya Literasi. Komunitas GURILA (Guru Pecinta Alam) adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang Sosial Pendidikan yang sekarang sudah dikembangkan dibidang Pemberdayaan Literasi yang digagas oleh Guru-guru Muda yang punya dedikasi tinggi dan punya kemauan untuk memajukan Pendidikan di Kabupaten Soppeng tentunya.
Untuk kegiatan yang sedang dilaksanakan di Bulan Suci Ramadhan kali ini adalah kegiatan sosial yang mengusung tema GURILA "Stay care, Stay Share". Kegiatan-kegiatan yang digagas diawal ramadhan ini tahap I telah terlaksana dengan lancar yaitu membantu meringankan dana pengobatan/operasi korban kecelakaan keluarga yang tidak mampu.
Aksi berikutnya yang digalakkan teman-teman Gurila kali ini yaitu Bantuan yang akan disalurkan berupa paket sembako dengan sasaran kaum dhuafa yang berada di wilayah Marioriawa dan Pembagian Takjil dengan sasaran jalan poros Soppeng - Sidrap tepatnya di depan Sao Mario. Logistik yang didapatkan dari hasil donasi keikhlasan teman-teman Gurila sendiri yang digalang hanya beberapa hari saja dalam bentuk donasi berupa nominal tunai. Sumbangan dari para anggota Gurila, sekecil apa pun nilainya sangat dibutuhkan oleh mereka sebagai bentuk perhatian dan kepeduliaan kepada kaum dhu’afa serta Momentum bulan Ramadhan ini menjadi sangat berarti bagi kita semua untuk peduli kepada kaum dhuafa yang kondisinya masih jauh dari cukup. Kegiatan bakti sosial ini mengajarkan kita untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dalam kegiatan bakti sosial kita akan mendapatkan banyak pelajaran, terutama pada lingkungan masyarakat. Kita sebagai manusia memliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan bakti sosial juga membantu pembentukan sikap dan kepekaan sosial dari diri kita.
Sebuah catatan dari perwakian personil Gurila, Muh.Arsyal Syam, S.Pd.,MM.
Berburu kebaikan di Bulan Ramadhan
Satu-satunya perlombaan dalam hidup adalah 'Fastabiqul Khairat' berlomba dalam mengumpulkan kebaikan. Seperti yang Komunitas GURILA rutin adakan tiap Ramadhan adalah program Ramadhan Berbagi.
Ramadhan Berbagi terdiri dari dua agenda pokok, berbagi paket sembako untuk kaum dhuafa dan berbagi takjil. Meski tentunya di setiap kebaikan ada balasan berlimpah dari Allah, namun tetap kita berusaha untuk mencari jalan kebaikan terbaik.
Pembagian paket sembako diusahakan tepat sasaran. Dengan adanya tim survey GURILA yg bertugas mencari dan megumpulkan data Kaum Dhuafa. Pun, pembagian Takjil diusahakan tepat sasaran, dengan memilih lokasi perbatasan, diharapkan sasaran pembagian takjil adalah para musafir yg melintasi daerah perbatasan.
Dan semua kegiatan tersebut janganlah sampai melalaikan ibadah-ibadah utama. Setelah berbuka bersama di alam bebas, dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah.
Terima kasih kepada segenap donatur
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua teman-teman donatur yang telah menyisihkan sebagian rejekinya, dan juga mau beraksi secara bersama-sama dengan komunitas ini untuk menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat yang kurang mampu, dan harapan kedepannya semoga komunitas ini bisa lebih kompak dan eksis untuk terus berkontribusi di dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Soppeng tentunya serta bisa memberikan pengaruh positif kepada semua orang, ditambahkan pula bahwa “Karena saya percaya, segala sesuatu yang sifatnya baik hasilnya juga akan baik, dan tidak akan pernah rugi dalam melaksanakan kebaikan,” ungkapnya.
Berikut penerima manfaat Sembako dari teman-teman Gurila untuk Kaum Dhuafa, Wil.Marioriawa :
1. Ibu Inahare tinggal bersama suaminya tidak mempunyai anak, pekerjaan tidak ada.
2. Bapak Mansur, profesinya sebagai nelayan menghidupi 10 orang anak. Tempat tinggalnya pun dipinjami oleh pemerintah setempat.
3. Ibu Sanaiya yang merupakan penyandang cacat dan belum berkeluarga. Tempat tinggalnya hasil bedah rumah dari program pemerintah.
4. Bapak Nur Alam berprofesi sebagai Nelayan
5. Bapak Pasi penyandang Tuna Wicara dan tidak mempunyai pekerjaan tidak tetap, tinggal sendirian.
6. Ibu Jumiati tinggal sendirian dan tidak mempunyai pekerjaan.
7. Ibu Nurmi tinggal sendiri dan tidak punya pekerjaan. Pisah tempat tinggal dari anak-anaknya.
8. Ibu Semmi tinggal sendirian tidak mempunyai pekerjaan tetap.
9. Ibu Bondeng tinggal sendirian.
Sasaran pembagian Takjil dilaksanakan di jalan poros Soppeng - Sidrap / depan Sao Mario Batu-Batu Maruoriawa.
By. Andi Rahmayuddin, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan anda